Bumerang Facebook

FACEBOOK...
situs jejaring sosial yang menghubungkan kita dengan mudah pada semua orang di seluruh dunia. Bertemu teman lama, teman baru, selebriti ataupun politisi. semuanya ada di situs ini.
Tentu kita akan geleng-geleng kepala tatkala ada yang bertanya "facebook itu apa"

Ditengah kesibukan beraktivitas, tidak jarang komunikasi dengan keluarga ataupun orang-orang dekat dekat jadi agak renggang. situs inilah salah satu fasilitas dunia maya yang menjawab kendala komunikasi itu.Kita bisa mengetahui kondisi sesorang dengan membuka profilenya, melihat status-status yang ditulisnya, atau note-note yang dibuatnya. Kita bisa mengetahui dia sedang sibuk apa, sedang dimana, "status"nya sekarang gimana..... bahkan kita bisa tahu dia sedang sedih atau bahagia, sampai Karakter orang juga bisa ditebak lewat tulisannya......

namun semua itu, facebook dapat menjadi bumerang bagi kita....

Tidak jarang kita mendapati status-status atau note-note yang ”terlalu pribadi”, kalau saya boleh menyebutnya. Kadang seseorang menceritakan hal-hal yang tidak ”dia banget!” atau justru yang menceritakan ”dia banget”. Tidak salah ji memang....
Tapi kadangkita merasa risih. Misal, seseorang yang dikenal ’berwibawa’ di lingkungannya, tapi di Facebooknya dia menuliskan hal-hal yang bertentangan dengan kewibawaannya tersebut, jadi musnah deh kesan wibawa yang sudah dia bangun sebelumnya. Mmm bukan berarti ingin menutup-nutupi atau terkesan ’bertopeng’ tapi kan menjaga harga diri juga penting.

Kita yang terbawa perasaan jadi tidak terkontrol dalam menuliskan apa yang menjadi curahan hati. Padahal curahan hati itu bisa diakses semua orang. Jadi ketahuan deh kita lagi ’bermasalah’.. Padahal kita sebagai orang Muslim diajari untuk tidak menampakkan masalah diri kita, bahkan seberat apapun masalah, kita sebaiknya tetap menampilkan wajah terindah. Jadi seberat apapun masalah kita tetap menuliskan hal-hal yang menyemangati.. Masih mending kalau curahan hatinya bisa diambil ibrahnya, kadang malah hal-hal yang nda penting dituliskan! Atau jangan-jangan niatan kita menulis status atau note memang untuk cari perhatian?
Ya ga papa ji juga?.....
Wallahu a’lam.

semoga Facebook tidak justru menjadi jalan kita membuka aib-aib kita. Itukan privasi!

Tiba-tiba kita jadi sangat suka curhat tentang segala hal. Merasa begini.. ditulis. Merasa begitu... ditulis... yang sedihlah, capeklah, pusing.. sampai ngantuk.. kadang ga penting deh! Trus tanpa sadar kita menjadi orang yang ”Facebook holic”, apa-apa curhatnya lebih nyaman ke Facebook. Padahal kita kan punya Allah, tempat mengadukan segala keluh kesah?

Jempol dengan teman-teman yang menggunakan Facebook untuk mendiskusikan hal-hal penting, entah tentang pendidikan, ekonomi, sampai politik. Salut dengan teman-teman yang mampu menuliskan penyemangat-penyemangat dalam status maupun note dan coment2nya. Salut dengan do’a, petuah, atau nasehat yang begitu berharga diajarkan. Tulisan semacam itulah yang kita nantikan, menggugah, mengingatkan, dan menguatkan.

Dalam beberapa sisi, Facebook bisa jadi sangat berharga untuk berkomunikasi, namun bila kita tidak mampu mengendalikan diri, Facebook menjadi belati yang tanpa sadar menusuk hati.... (pedis toh...)
belum lagi godaan2 di game facebook dengan pokernya yang sekarang sudah dijadikan tempat mendulang dolar... (cop... nda pernah mka main saya...). sampai aparat penegak hukum ikut ketagihan...
nah berita yang paling heboh ketika ada seorang cowok putus cinta, si cowok itu mengancam ceweknya melalui facebook dengan meng upload foto2 bugil ceweknya... GILA tohh (lihat berita Tribun Timur tgl. 5 feb '10)

mari manfaatkan Facebook dengan cara yang baik dan benar....
Selamat saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran...

 

S.Maronie
06 Februari 2010
01.32 am
@my house

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kontrol (Kriminologi)

Peradaban Islam Masa Daulah Utsmani

Teori Subculture (Kriminologi)