Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

“Suksesi” Umar Bin Khattab Sebagai Khalifah

Pengangkatan Umar sebagai khalifah sangat lancar tanpa ada pertentangan di kalangan kaum muslimin. Hal tersebut terjadi karena menjelang ajal, Abu Bakar telah mengajukan Umar bin Khattab sebagai pemimpin kaum muslimin untuk mengganitkannya. Namun yang patut kita cermati adalah adanya penunjukan, inilah yang patut kita telusuri. Dalam proses penunjukan Umar sebagai Khalifah, Abu Bakar telah meminta pertimbangan para sahabat yaitu Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah dan Usaid bin Kundur. Abdurahman bin Auf memberikan pertimbangan kepada Abu Bakar dengan memuji Umar dan menambahkan kekurangan Umar yang mudah marah, tetapi Abu Bakar menjelaskan bahwa Umar terlihat seperti itu agar kontras dengan kelembutan dirinya dan pada saat Umar berkuasa dia akan menjadi seorang yang lembut. Namun sebelumnya Abu Bakar yakin bahwa banyak Kaum Muhajirin yang berpikir untuk menduduki kursi Khilafah, sebagaimana yang terjadi pada peristiwa saqifah. Di ambang

Rencana Umar Bin Khattab Membunuh Nabi Muhammad SAW

Umar berasal dari suku Bani Adi, salah satu cabang suku Quraisy. Beliau dilahirkan di kota Mekkah, kota kosmopolitan semanjung Arab. Tak banyak yang tahu kapan pastinya Umar dilahirkan. Riwayat termasyhur mengatakan bahwa Umar dilahirkan tiga belas tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sekitar tahun 586 M. Pohon keturunan Umar dapat ditelusuri sebagai berikut: Umar adalah putra Khattab, putra Nufai, putra Abd al-Uzza, putra Riyah, putra Abdullah, putra Qarth, putra Razah, putra ‘Adiy, putra Ka’ab, pura Lu’ay, putra Ghalib al ‘Adawiy al Quraisyi. Sementara itu, ibunda Umar adalah Hantamah putri Hasyim, putra Al Mughirah al Makhzumiyah dari klan Bani Makhzum. Bani Makhzum adalah cabang lain dari suku Quraisy dan sekutu dari Bani Umaya di zaman jahiliah. Lahir dari suku Quraisy yang merupakan klan ningrat pada zaman itu (Suku Quraisy merupakan kaum bangsawan Arab yang paling disegani karena orang-orang Quraisy tercatat sebagai orang terpandang dan pemegang jawatan sosial. Sep

Denny Indrayana Kembali Offside

Profesor hukum tata negara ini kembali off side untuk kesekian kalinya, pada hari sabtu (18/8) melalui sosial media twitter si Profesor Hukum Tata Negara ini berkicau tentang Advokat Koruptor. Entah untuk siapa kicauan tersebut, tapi kicauannya itu sempat menjadi twetwar dengan “mantan rekan sejawatnya” yang juga seorang pengacara, Profesor Yusril Izha Mahendra. Selain kicauannya tentang Advokat Koruptor, sebelumnya Denny Indrayana telah beberapa kali off side dengan beberapa tindakanya yang kontroversial. Berikat daftar offside sang Profesor hukum tata negara ini : 1. Terusir dari Ruang Rapat Kerja Menteri Hukum dan HAM dengan Komisi III DPR Peristiwa ini terjadi pada awal bulan Desember 2011, kedua belah pihak (Menteri Hukum dan HAM dengan Komisi III DPR) berdebat keras ihwal pengetatan remisi terhadap narapidana korupsi dan terorisme. Peristiwa itu bermula dari protes Aziz Syamsuddin (Wakil Ketua Komisi III) terkait pengetatan remisi bagi napi koruptor. Aziz meminta p

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H / 632-634 M)

Abu Bakar, putra Abu Quhafah, adalah Khalifah pertama setelah wafatnya Nabi. Dia berasal dari suku Bani Taim, salah satu suku bangsa Quraisy. Selama zaman jahiliah (zaman kegelapan), suku ini tidak memiliki kelebihan khusus diantara suku-suku lainnya. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy, berkedudukan tinggi dalam kaumnya, hartawan dan dermawan. Adapun Abu Bakar Siddiq adalah sahabat nabi yang tertua yang amat luas pengalamannya dan amat besar jasanya kepada agama Islam. Dia dua tahun lebih muda daripada Nabi, dia diyakini sebagai salah satu pemeluk Islam yang pertama. Jabatannya dikala Nabi masih hidup, selain dari seorang saudagar yang kaya, diapun seorang ahli nasab Arab dan ahli hukum yang jujur. Dialah yang menemani Nabi ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Dia telah merasakan pahit getirnya hidup bersama Rasulullah sampai kepada hari wafat beliau. Dialah yang diserahi nabi menjadi imam sembahyang ketika beliau sakit. Oleh karena itu, ummat Islam memandang dia lebih berhak da

Nasib Etnis Rohingya Di Indonesia

Sebulan terakhir ini, terselip pemberitaan diantara isu-isu lokal mengenai pengungsian etnis Rohingya (kaum minoritas di Myanmar) ke Indonesia. Pemberitaan ini semakin miris manakala mendengar latar belakang etnis Rohingnya yang beragama Islam karena adanya pembersihan etnis di Myanmar. Tentunya masih banyak diantara kita yang tak mengetahui mengenai sejarah etnis Rohingya di Myanmar, dan yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana regulasi internasional tentang Pengungsian. Melalui tulisan singkat ini mencoba menyoroti bagaimana nasib etnis Rohingya di Indonesia. Sejarah Etnis Rohingya Rohingya adalah grup etnis yang kebanyakan beragama Islam di Negara Bagian Rakhine Utara di Myanmar Barat. Populasi Rohingya terkonsentrasi di dua kota utara Negara Bagian Rakhine (sebelumnya disebut Arakan). Jumlah populasi etnis ini diperkirakan kurang lebih 3.000.000. orang. Kata Rohingya berasal dari kata Rohang, nama lama Arakan, yang awalnya sebuah negara independen yang dikuasai secara be

IPERMAH & LDK

Setelah tiga tahun vakum dengan kegiatan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan keilmuan, akhirnya Ikatan Pemuda Remaja Masjid Al-Huda (IPERMAH) sukses menyelenggarakan “Latihan Dasar Kepemimpinan”. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Pesantren Salafih Masjid AL-Huda Kompleks Agraria selama dua hari dimulai pada tanggal 12-13 Agustus 2012 diikuti 20 peserta yang berdomisili di Kompleks Agraria. Kegiatan ini mengambil tema “ Membentuk Regenerasi Yang Mempunyai Jiwa Kepemimpinan ‘. Tema ini diangkat karena, membentuk karekter yang berjiwa pemimpin harus ditanamkan sedini mungkin (remaja) yang dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan mumpuni dan memadai, terutama manajemen kepemimpinan serta keorganisasian. Hal ini penting supaya remaja memiliki bekal dan mampu dalam mengelola potensi diri dan organisasi. Peserta pelatihan selama dua hari dibekali beberapa materi kepemimpinan dan organisasi yakni Manajemen Kepemimpinan dengan target agar peserta dapat memahami makna

Penaklukan Konstantinopel 1453

Konstantinopel dipandang sebagai salah satu kota paling penting di dunia, didirikan pada tahun 330 M oleh Kaisar Byzantium, Constantine I. Kota itu menjadi tempat unik dan menawan di dunia. Sampai ada yang mengatakan, “seandainya dunia ini satu kerajaan, tentulah Konstantinopel adalah kota yang paling layak sebagai ibukotanya”. Ketika kaum muslimin mulai berjihad melawan Kekaisaran Byzantium, Kota Konstantinopel mempunyai aspek khusus dalam pertsarungan itu. oleh karena itu, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya mengenai akan ditaklukannya Konstantinopel. Diantaranya ketika berlangsung perang Khandaq, beliau bersabda : Sesungguhnya kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh seseorang. Pemimpin yang menaklukannya adalaha sebaik-baiknya pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan. Oleh sebab itu, pasukan kaum Muslimin selalu berusaha memperluas wilayah kekuasannya ke Konstantinopel semenjak masa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan. Seranga

Peradaban Islam Masa Daulah Utsmani

AWAL BERDIRINYA DAULAH UTSMANI Orang-orang Utsmani berasal dari keturunan kabilah Turkeministan. Pada permulaan abad ke-7 H bertepatan abad ke 13 M mereka hidup di Kurdistan. Mereka berprofesi sebagai pengembala. Akibat serangan orang-orang Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan ke Irak dan wilayah timur Asia Kecil, maka pada abad 617 H (1220M) Sulaiaman, kakek dari Utsman, melakkan hijrah bersama kabilahnya dari Kurdistan ke Anatolia. Mereka lalu berdomisili di Kota Akhlath (Kota di sebelah timur Turki). Setelah meninggalnya Sulaiman, putranya yang bernama Erthughrul menggantikan posisinya sebagai pemimpin kabilah. Dia terus bergerak hingga mencapai barat lau Anatolia. Di perjalanan, dia melihat pertempuran sengit antara kaum muslimin Saljuk dan orang-orang Kristen Romawi. Bersama Kabilahnya, dia lalu bergabung dengan kaum muslimin. Tindikannya ini dilakukan pada waktu yang tepat sehingga menjadi sebab kemenangan orang-orang Saljuk. Atas keberaniannya, Komandan pasukan Islam Sa